NU Harapkan Ada Materi Robotik di Kurikulum Pendidikan Indonesia

admin

pelajaran robot
Materi Robotik di Kurikulum Pendidikan Indonesia
Materi Robotik di Kurikulum Pendidikan Indonesia

KomnasAnak.com – Sudah saatnya dunia pendidikan Indonesia menyambut positif kemajuan teknologi. Terlebih lagi perkembangan teknologi robotik di Indonesia terus mengalami kenaikan.

Pakar robotika Indonesia, Ahmad Ataka Awwalur Rizqi, menyampaikan bahwa materi robotika bisa saja dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Alasannya, karena pelajar lebih menyukai aplikasi riil konsep yang mereka pelajari.

“Anak sebenarnya akan lebih seneng kalau yang dipelajari itu bisa dia aplikasikan secara riil. Dia bisa melihat robot bergerak. Dia nantinya bisa mengaplikasikan  konsep matematika dan sains,” katanya seperti dalam siaran langsung pada kanal Youtube Official PCINU UK, pada Minggu (8/3).

Menurutnya, materi tentang robotika sebenarnya sangat bisa diintegrasikan dengan kurikulum. Namun, hal tersebut memang cukup menantang mengingat beban mata pelajaran siswa Indonesia sudah cukup banyak.

Karenanya, ia melihat alternatif lain dalam pengenalan teknologi robotika ini, yakni dengan pendirian ekstrakulikuler.

“Alternatifnya bisa menjadi ekstrakulikuler,” ujar Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Inggris Raya itu.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya di Inggris, Ataka mengatakan sekolah biasanya memiliki kerjasama dengan lembaga kursus untuk mengenalkan robotika ke sekolah. Ada kalanya di dalam dan di luar sekolah. Misalnya saja sekolah di akhir pekan.

Dalam kegiatan tersebut, guru bertugas membuat ilustrasi, sedang anak didiknya disilahkan untuk mengekplorasi sendiri apa yang telah diperhatikanya.

Ia mengaku cukup kaget dengan antusiasme anak-anak saat dirinya menjadi turor pada program robotika di akhir pekan.

“Saya menjadi tutor robotika saat weekend. Di situ saya merasa cukup kaget melihat anak-anak sangat antusias bisa mengikuti sesinya. Saya merasa cukup kaget melihat anak-anak sangat antusias bisa mengikuti sesinya. Saya melihat bahwa robotika bisa diajarkan dari usia dini,” katanya.

Peneliti posdoktoral di Queen Mary University of London itu juga turut mengenalkan teknologi yang ia kuasai kepada masyarakat Indonesia melaui kanal Youtube yang ia rintis bersama istrinya, yakni Jago Robotika.

“Kita ingin memberikan akses informasi. Kita di Jago robotika ada juga kunjungan lab robot,” ujar pria 27 tahun itu.

Also Read

Bagikan: