Proses Pengembangan Kurikulum Model Grass Roots

admin

Kurikulum Model Grass Roots
Kurikulum Model Grass Roots

Komnasanak Kurikulum tahun ini terdiri dari berbagai model termasuk Grass Roots. Ini merupakan salah satu Kurikulum lawan dari model Administratif.

Adapun proses pengembangan Grass Roots di dalam sistem pendidikan yang menarik untuk dibahas.

Kesempatan kali ini akan memberikan ulasan tentang proses pengembangan kurikulum model Grass Roots.

Tidak hanya itu saja, kami juga akan memberikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari pengembangan kurikulum model Grass Roots.

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Model Pengembangan Grass Roots

Sebelum membahas tentang proses pengembangan pada Grass Roots, kamu harus tahu beberapa kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Model Kurikulum Grass Roots

  1. Terdapat semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum yang dapat meningkatkan kualitas kurikulum itu sendiri.
  2. Kepala sekolah memberikan motivasi untuk mengembangkan diri dan mencari serta menciptakan kurikulum terbaik
  3. Guru-guru sendiri yang menyusun kurikulum, sehingga pelaksanaannya menjadi lebih mudah
  4. Model Grass Roots sesuai tingkat dan kemampuan sekolah, meliputi manajerial, finansial dan juga kemampuan profesional
  5. Model Grass Roots sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan di masing-masing masyarakat

Kekurangan Model Kurikulum Grass Roots

  1. Belum semua sekolah atau daerah memiliki kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
  2. Pengelolaan dan penilaian secara nasional menjadi sulit dilakukan.
  3. Terdapat kesulitan ketika terjadi perpindahan siswa atau wilayah lain.
  4. Ketidakadanya standar penilaian yang sama membuat sulit untuk membandingkan kondisi dan kemajuan suatu sekolah atau wilayah dengan sekolah atau wilayah lainnya.
  5. Kurangnya keseragaman dalam situasi yang membutuhkan keseragaman untuk persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini tidaklah tepat.

Proses Pengembangan Kurikulum Model Grass Roots

Model pengembangan grass roots berbeda dengan model administratif dalam hal inisiatif dan pengembangan kurikulum. Model grass roots melibatkan guru-guru secara individu maupun dalam kelompok dalam upaya pengembangan kurikulum di sebuah sekolah.

Dalam model grass roots, pengembangan kurikulum dikelola secara desentralisasi, yang memungkinkan terjadinya kompetisi dalam meningkatkan mutu dan sistem pendidikan. Melalui model ini, diharapkan individu yang lebih mandiri dan kreatif dapat dihasilkan dalam sistem pendidikan.

Selain itu, melibatkan guru-guru dalam pengembangan kurikulum juga dapat meningkatkan rasa memiliki dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. Dengan merasa memiliki kurikulum yang mereka bantu rancang, guru-guru akan lebih termotivasi untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut dengan baik. 

Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas, karena guru-guru memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kurikulum yang mereka terlibat dalam pengembangannya.

Dalam praktiknya, administrator memberikan panduan dan motivasi kepada staf pengajar. Setelah mencapai tahap tertentu, seringkali diadakan lokakarya untuk membahas pencapaian yang telah dicapai dan merencanakan kegiatan berikutnya. Selain melibatkan pengajar dan kepala sekolah, lokakarya juga melibatkan orang tua, anggota masyarakat, konsultan, dan narasumber lainnya.

Lokakarya ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Dalam lokakarya ini, para peserta dapat berbagi pengalaman, ide, dan saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, lokakarya juga menjadi wadah untuk membangun hubungan yang lebih baik antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Melalui lokakarya ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Dengan adanya kolaborasi yang baik, diharapkan dapat mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, lokakarya juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan mencari solusi yang tepat. Dengan demikian, lokakarya menjadi salah satu strategi efektif dalam pengembangan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar