Langkah-langkah ini dapat berupa penjelasan materi, kegiatan diskusi, atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Selain itu, Modul Ajar juga mencakup media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran ini dapat berupa buku teks, presentasi slide, atau video pembelajaran.
Selanjutnya, terdapat komponen asesmen yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
Terakhir, terdapat informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu siswa dalam memperdalam pemahaman mereka.
Dengan adanya komponen-komponen ini, Modul Ajar menjadi alat yang efektif dalam mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Cara Menyusun Silabus Kurikulum Merdeka
Menurut laman Kemdikbud, penyusunan silabus atau ATP untuk kelas 1 (fase A) didasarkan pada Capaian Pembelajaran, baik itu capaian umum maupun capaian per elemen dalam satu fase pembelajaran.
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, capaian elemen yang ditargetkan adalah menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.
Oleh karena itu, ATP harus mengandung rencana pembelajaran yang spesifik agar siswa dapat mencapai elemen-elemen tersebut.
Selain itu, ATP juga harus menjelaskan tujuan pembelajaran secara keseluruhan dalam satu fase. ATP ini harus disusun secara komprehensif mulai dari awal hingga akhir fase pembelajaran, dan tidak boleh terputus di tengah jalan.
Hal ini penting agar siswa dapat mengikuti alur pembelajaran dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan ATP, perlu diperhatikan bahwa ATP harus memuat semua komponen yang diperlukan untuk mencapai capaian pembelajaran. ATP ini harus jelas dan terstruktur dengan baik agar guru dapat mengajar dengan efektif dan siswa dapat belajar dengan optimal.
Dengan demikian, penyusunan ATP yang baik akan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas 1 (fase A) dan membantu siswa mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan.
